Bolmong Timur, agctv -
Maraknya Aktifitas penambangan Manual yang ada di Aliran Sungai Talong Dusun Dua Desa Lanut Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang Mongondow Timur ( Bol-Tim ) Provinsi Sulawesi Utara, Saat ini sudah mengancam keberadaan rumah warga setempat, yaitu di dusun dua Lobo Jaya, dan apabila hal tersebut tidak diperhatikan Pemerintah Kabupaten Boltim lebih khususnya Pemerintah Desa, maka ini akan berpotensi terjadinya tanah longsor dan mengancam keselamatan penduduk.
Berdasarkan pantauan media di lokasi, kegiatan tambang ilegal tersebut sangat memprihatinkan keselamatan warga setempat, karena bila terjadi curah hujan yang lama maka akan berdampak erosi sehingga berakibat longsor.
Hasil Investigasi awak media ini dibeberapa rumah warga, ada beberapa rumah mulai dari tiang pondasi,dinding Rumah serta Lantai Rumah sudah mengalami keretakan akibat pergerakan lempengan tanah yang akan Ambruk, dan lebih parah lagi Situasi Jalan Provinsi penghubung ke Kabupaten Bolmong Timur terancam putus,serta sudah beberapa kali kejadian korban Laka lantas,saat melintas diruas Jalan yang sisi jalan sudah berlubang dan curam
Menurut keterangan beberapa warga setempat, bahwa sampai terjadinya pergeseran dan bergeraknya tanah di akibatkan oleh beberapa pelaku penambang Manual yang melakukan Aktifitas di bawah lereng bukit Aliran sungai talong dusun dua.
Masyarakat meminta Agar Bupati Bolaang Mongondow Timur Sam Sachrul Mamonto beserta instansi yang terkait melalui Pemerintah desa Lanut Agar dapat memperhatikan, dan meninjau langsung lokasi Khususnya warga lingkungan Dua Desa Lanut.
Besar Harapan dari warga masyarakat dusun dua sekiranya pemerintah segera dapat merespon keberadaan mereka, Ungkap beberapa Warga saat berada di Lokasi rawan Longsor,dan mereka meminta kepada Pemkab Boltim dapat menertibkan serta memberikan himbauan kepada para pelaku penambang Emas manual yang terindikasi tetap beraktifitas di DAS Sungai Talong.
Sely Wentong salah satu warga yang rumahnya sudah mengalami keretakan hebat, kepada media mengatakan
sudah beberapa kali melaporkan masalah ini kepemerintah desa dalam hal ini sangadi ( Kepala Desa ).kiranya dapat meninjau langsung tempat tinggal mereka.
"Selama ini kepala desa baru sekali meninjau keberadaan kami,dan hanya menyampaikan kata 'Tenang tenang saja' , bagaimana kami bisa tenang,sedangkan Tanah ini setiap musim penghujan bergerak,jika hujan deras turun dimalam hari kami tidak bisa tidur ,takutnya akan terbawa longsor bersama rumah kami," ucap Sely penuh rasa kekhawatiran.
Di tempat yang sama Fredy Pitoy kepala dusun dua di desa lanut menyampaikan Untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya erosi sampai jatuhnya korban jiwa, mereka akan melakukan Himbauan kepada masyarakat serta berkordinasi dengan Kepala Desa, Camat dan Kepolisian Polsek modayag agar kegiatan Aktifitas penambangan manual,yang sudah banyak beroperasi di bawah DAS Sungai Talong tepat Di lorong Lobok jaya segera di hentikan,demi keselamatan penduduk setempat.
"Kegiatan penggalian lubang manual tambang emas di DAS Sungai Talong harus segera di hentikan karena kegiatan tersebut mengancam keselamatan penduduk setempat ," Jelas Fredy seraya Mengarahkan pandangan Tegas yang di maksudkan.
Sangadi (Kepala Desa Lanut) saat di kunjungi hari selasa(6/12) di kediamannya sebelum berita ini ditayangkan, tidak berada di tempat,dihubungi beberapa kali lewat via televon celulernya,aktif namun tidak terangkat untuk di konfirmasi.
Reporter : Rahmat