NEWS & ENTERTAINMENT MEDIA

Contact online

Website AG CYBER TV tidak bisa di akses tanpa Javascript
Silahkan Aktifkan Javascript di browser Anda !!Subscribe Us


Semua karya otentik dari AG Cyber TV di proteksi ,
tidak diperbolehkan mengambil sebagian atau keseluruhan isi berita asli karya kami tanpa izin redaksi.

Jum’at Curhat, Polres Nganjuk Tetap Jalankan Program yang Berorientasi Kepada Pelayanan Masyarakat


Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, S.H., S.I.K., M.Si,

  
Nganjuk – Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad, S.H., S.I.K., M.Si, menegaskan akan tetap menjalankan program –program unggulan Polres Nganjuk yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat. 

AKBP Muhammad menyampaikan penegasan tersebut dihadapan hadirin dalam acara Jum’at Curhat yang dilaksanakan di Masjid Jami’ Syekh Shuluhi Desa/Kec. Wilangan, Kab. Nganjuk, Jum’at (27/1/2023). 

“Selain program – program baru yang akan diperkenalkan, kami akan tetap menjalankan program – program yang sudah ada seperti “Wayahe Lapor Kapolres” sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan petugas Polres Nganjuk,” kata AKBP Muhammad. 

AKBP Muhammad menambahkan jika masyarakat membutuhkan bantuan dipersilahkan melapor atau menginformasikan tentang kejadian tindak pidana dan gangguan kamtibmas lainnya atau keluhan terkait pelayanan silahkan hubungi 110 maupun di Wayahe Lapor Kapolres (WLK) 081331342003. 

Dalam kesempatan tersebut AKBP Muhammad juga memperkenalkan diri sebagai Kapolres baru menggantikan AKBP Boy Jackson Situmorang, S.H, S.I.K, M.H yang bergeser menjadi Kapolres Lumajang, Polda Jatim. 

“Sebagai Kapolres Nganjuk yang baru saya mohon ijin memperkenalan diri serta mohon do’a dan dukungan dalam pelaksanaan tugas kedepan di Polres Nganjuk diberikan kelancaran dan perlindungan dari Allah SWT sehingga dapat tercapai situasi kamtibmas yang kondusif dan aman,” ungkapnya. 

Sementara itu di tempat yang sama Sutomo S.Sos., Camat Wilangan, Kabupaten Nganjuk mengungkapkan, diperlukan kerja sama untuk menjaga kerukunan ditengah masyarakat terutama di tahun politik seperti sekarang ini.  

“Jangan sampai perbedaan ideologi, cara pandang dan kepercayaan yang kita miliki ini menjadi faktor pemecah belah kerukunan, justru perbedaan ini harus kita jadikan modal untuk mempererat persaudaraan,” kata Sutomo. (acha)