 |
| Ir. Mindo Sianipar Foto Bersama peserta Bimtek |
Nganjuk, AG Cyber TV – Bimbingan peningkatan kapasias petani dan penyuluh pertanian resmi dibuka secara langsung oleh . Ir. Mindo Sianipar (anggota DPR RI Komisi IV fraksi PDIP) di Wisma Koperasi Nganjuk pada Rabu siang (10/5/2023).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh Komisi IV DPR RI melalui Kementrian Pertanian dan bekerjasama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian Malang dalam melakukan sosialisai kepada masyarkat.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting diantaranya, Ir. Muslim Harsoyo (Kepala Dinas Pertanian Kab. Nganjuk), Dr. Setya Budhi Udrayana, SPt., M.Si. (Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang), Koptu Joko Wartono (Babinsa Kec. Bagor) beserta 2 orang narasumber yakni Eko Handriyanto, A.Md., SP.(anggota Dinas Pertanian Kab. Nganjuk) dan Riyanto, SST., S.Pt., M.Si. (Ketua Prodi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan Polbangtan).
Dalam pemaparan yang disampaikan pembicara melakukan sosialisasi mengenai pengolahan dan pengawetan hijauan (silase dan hay) dalam peningkatan produktifitas ternak.
Dalam sambutannya, , Ir. Muslim Harsoyo sebagai Kepala Dinas Pertanian Kab. Nganjuk menyatakan, “Mudah mudahan kegiatan pemaparan yang nantinya disampaikan oleh narasumber dari Pusbangtan dan Dinas Pertanian bisa diserap dan dipahami dengan baik oleh peserta kegiatan”, tuturnya.
Terlebih lagi, Ir. Mindo Sianipar selaku anggota DPR RI Komisi IV fraksi PDIP menambahkan, kegiatan tersebut dilaksanakan di waktu yang tepat memingat saat ini cuaca di Indonesia mulai memasuki musim pancaroba sehingga perlu adanya pengelolaan pertanian yang tepat.
“Hari Ini kita laksanakan kegiatan bimbingan peningkatan kapasitas petani, tentu jasa waktunya tepat sekali mengingat musim sudah mulai berganti. Jadi harus pintar memanfaatkan kondisi tanah sekaligus memahami cuaca yang menguntungkan bagi petani. Kita sebagai petani harus pintar mengelola, apalag bedasarkan ramalan BMKGdi bulan Agustus sudah memasuki musim kemarau," imbuhnya.
Selain memberikan materi yang dapat mengedukasi masyarakat petani, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan praktik secara langsung dalam pemanfaatan limbah pertanian untuk dijadikan bahan pakan baik dalam bentuk kering (hay) maupun dalam bentuk segar (silase). (Bl)
