NEWS & ENTERTAINMENT MEDIA

Contact online

Website AG CYBER TV tidak bisa di akses tanpa Javascript
Silahkan Aktifkan Javascript di browser Anda !!Subscribe Us


Semua karya otentik dari AG Cyber TV di proteksi ,
tidak diperbolehkan mengambil sebagian atau keseluruhan isi berita asli karya kami tanpa izin redaksi.

Masyarakat Nganjuk Rayakan Sedekah Bumi dan Peringatan Hari Boyongan


Masyarakat Nganjuk Rayakan Sedekah Bumi dan Peringatan Hari Boyongan


Nganjuk, AG Cyber TV – Ribuan masyarakat Nganjuk memadati kawasan Alun Alun Kab. Nganjuk dalam perayaan sedekah bumi dan peringatan hari boyongan pada Selasa, 6 Juni 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/200/K/411.013/2022 yang mana Dr.Drs. Marhaen Djumadi telah menetapkan bahwa 6 Juni sebagai peringatan boyongan pusat pemerintahan.

Dalam sejahrahnya, pada masa pemerintahan RM. Adipati Soesroekusumo III (1878-19021) terjadi peristiwa pemindahan pusat pemerintahan kabupaten dari Brebek ke Nganjuk yang dilaksanakan pada 6 Juni 1880 pada masa kolonial Belanda.

Rangkaian acara boyongan pada tahun 2023 juga dimeriahkan oleh kegiatan kirab yang diawali dari Taman Nyawiji menuju Pendopo Soesroekusomo dengan iring-iringan sedekah bumi serta pertunjukan budaya. Dalam kegiatan tersebut Bupati Nganjuk Dr.Drs. Marhaen Djumadi beserta rombongan Forkopimda melaksanakan rangkaian tradisi prosesi treatrikal sebelum memasuki area pendopo KRT Soesroekusumo.

Dr.Drs. Marhaen Djumadi selaku Bupati Nganjuk menyampaikan bahwasanya kegiatan boyong kabupaten ini merupakan peringatan pasca perpindahan 143 tahun yang lalu.
“Kegiatan ini merupakan peringatan sejarah boyong setelah 143 tahun lalu yang dilaksanakan pada tahun 1880. Kemarin banyak polemik dimana banyak yang menyalah artikan perayaan hari jadi Nganjuk dengan perayaan boyong ini padahal peringatannya memiliki makna yang berbeda. Hari jadi Nganjuk sendiri diperingati pada 10 April yang merupakan Alegoris atau hari jadi, sedangkan perayaan boyong pada 6 Juni yang merupakan momen perpindahan pusat pemerintahan ke Nganjuk”, jelasnya.

Kegiatan sedekah bumi dan boyongan diakhiri dengan ramah tamah bersama oleh jajaran pejabat pemerintah di Pendopo Soesroekusumo serta perebutan gunungan hasil bumi yang diarak oleh masyarakat sebagai simbolis rasa syukur dan meraih keberkahan.

Reporter : Bella