Nganjuk, AG Cyber TV – Sosialisasi pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) yang dilaksanakan di Pendopo KRT Soesroekusumo merupakan salah satu percepatan penurunan angka stunting di wilayah Kab. Nganjuk pada Kamis, 20 Juli 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan informasi mengenai program Kampung KB yang diikuti oleh seluruh perangkat tingkat desa/ kelurahan serta jajaran kepala OPD Kab. Nganjuk.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. Drs. Marhaen Djumadi (Bupati Nganjuk) didampingi Wahyuni Marhaen (Ketua TP PKK Kab. Nganjuk), Nafhan Thohawi, SH., M.H (Kadis PPKB), Camat se-Kab. Nganjuk, kader PKK se-Kab. Nganjuk, serta turut mengundang Uni Hidayati, S.E., M.M (Analis Dampak Kependudukan dan Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN Prov. Jatim) selaku narasumber dan pemateri dalam rangkaian kegiatan sosialisasi tersebut.
Nafhan Thohawi dalam sambutannya menjelaskan bahwasanya kegiatan sosialisasi tersebut merupakan suatu inisasi yang dibentuk oleh pemerintah pusat di seluruh Indonesia yang mana Kampung KB merupakan salah satu program icon kependudukan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung melalui program KKBPK. Selain itu, adanya inisiasi pembentukan Kampung KB di tingkat kecamatan maupun kelurahan bertujuan untuk meningkatkan peran pemerintah maupun Lembaga non pemerintah dalam memfasilitasi pendampingan masyarakat untuk melaksanakan program kependudukan keluarga berencana.
Disisi lain, Uni Hidayati menyampaikan bahwasanya kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan sesuai dengan amanat dari pemerintah pusat yang mana saat ini target pencapaian pembentukan Kampung KB di wilayah Jawa Timur masih dalam capaian 36%.
“Kampung kKB memiliki peran penting dalam mengawal pembangunan SDM yang berkualitas melalui pemberdayaan institusi keluarga untuk meningkatkan kesehatan, ekonomi, dan pendidikan masyarakat. Pemerintah menargetkan pembentukan Kampung KB mencapai sebanyak 8.501 di cakupan wilayah Jawa Timur, sementara saat ini kami telah berupaya melakukan pembinaan dan telah terbentuk sebanyak 3.034 desa/kelurahan yang telah terbentuk. Kita semua berharap pada tahun selanjutnya akan terus mengalami peningkatan mengingat saat ini capaian maksimal hanya 36% jumlah Kampung KB di Jawa Timur”, jelasnya.
Selanjutnya, dalam kegiatan tersebut Bupati Nganjuk menegaskan bahwa Pemkab Nganjuk akan mendorong pihak terkait untuk memaksimalkan upaya dan dukungan terhadap pembentukan Kampung KB yang ditujukan salah satunya untuk mengurangi angka stunting.
“Kampung KB akan kita perkuat dalam rangka mensejahterakan masyarakat khususnya mengurangi kasus stunting dan berkerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, kader, maupun aparat pemerintah dalam pencapaian SDM yang berkualitas”, ungkapnya.
Kasus stunting di Kab. Nganjuk menurutnya merupakan salah satu persoalan penting yang harus diatasi.
Tercatat bahwasanya saat ini kasus tersebut mengalami penurunan dari angka 25,3% menjadi 20%. Adapun Bupati Nganjuk juga berharap dengan program Keluarga KB yang diselenggarkan ini dapat mendorong angka penurunan stunting hingga 15% pada tahun 2024.
(Bella)