NEWS & ENTERTAINMENT MEDIA

Contact online

Website AG CYBER TV tidak bisa di akses tanpa Javascript
Silahkan Aktifkan Javascript di browser Anda !!Subscribe Us


Semua karya otentik dari AG Cyber TV di proteksi ,
tidak diperbolehkan mengambil sebagian atau keseluruhan isi berita asli karya kami tanpa izin redaksi.

Diduga Gegara Didatangi LSM , Salah Satu Sekolah di Nganjuk "Gagal" Ikut Karnaval PHBN


Gambar ilustrasi


Nganjuk , AG Cybet TV - Sempat bikin heboh , sebuah postingan di groub media sosial Facebook yang mengabarkan salah satu sekolah menengah (SMA) di Kabupaten Nganjuk tidak ikut kegiatan PHBN (Peringatan Hari Besar Negara) karena diduga didatangi LSM dengan maksud tertentu, bahkan dua sekolah lainnya ikut-ikutan tidak ikut karnaval dan gerak jalan akibat hal tersebut.

Akibatnya beberapa salon (perias karnaval) terpaksa mengembalikan uang muka (DP) yang sudah diterima dari para calon peserta karnaval , ada-ada saja LSM ini , pungkas caption tersebut.

Kabar tersebut diposting akun Den Bejo di Groub Cekers 2 (Cerita Kertosono 2) dengan caption sebagai berikut , " Smaker, SMK Fik tidak ikut karnaval dan Gerak Jalan, karena tadi pagi Smaker di datangi LSM mungkin minta jatah, Akhirnya SMK dan MAN ikut Ndak ikut, Sekarang salon-salon yang sudah Nerima DP buat macak akan mengembalikan. Wes enek-enek ae LSM ki."


Tangkapan layar postingan akun Den Bejo di Groub Facebook.


Namun postingan tersebut sudah hilang saat berita ini dinaikkan , pemilik akun juga tidak merespon saat dikonfirmasi melalui nomor hape yang diposting di halaman akunnya , akan tetapi screenshot dari postingan tersebut tersebar ke berbagai media sosial termasuk di groub-groub whatsapp (WAG).

Smaker dalam postingan tersebut diduga adalah SMA Kertosono, menanggapi hal ini PLT Kepala Sekolah SMA Kertosono (SMAKER) , Agus Susilo , membantah kabar tersebut.

"Itu tidak benar , kita kita tetap ikut PHBN karena itu memupuk semangat nasionalisme pada anak-anak. Kita tinggal mengisi kemerdekaan saja masak tidak ikut berpartisipasi , menurut saya secara pribadi ikut PHBN itu penting , wong kita tidak ikut berjuang seperti pahlawan² dulu," tuturnya saat dikonfirmasi via telepon, Jumat siang (4/8/2023).

Menyoal didatangi Oknum LSM , Guru Sejarah tersebut juga membantah bahwa tidak ada LSM yang datang di SMAKER yang membahas PHBN.

"Tidak ada (LSM) yang datang membahas soal PHBN , kita sering kok berdiskusi , berkoordinasi dengan teman² LSM dan Media yang datang kesini tapi ya sebatas menanyakan prestasi sekolah dan lain-lain," ujar Agus.

"Memang beberapa waktu lalu , saya dan rekan-rekan (guru) bersama anak-anak (murid) sempat membahas Karnaval dengan biaya mandiri, tapi mungkin ada yang takut (didengar LSM/Media) dan hal tersebut dianggap bisa jadi dugaan pungli, akhirnya muncul persepsi tersebut di FB , mungkin kira-kira begitu," lanjutnya.

Disinggung mengenai partisipasi SMAKER di Karnaval PHBN Kertosono nantinya , Agus masih akan membicarakan lebih lanjut hal tersebut dengan beberapa pihak terutama pihak guru, wali murid dan OSIS.

"Kita akan bicarakan lebih lanjut bagaimana baiknya , mandiri (peserta biaya sendiri) atau biasa saja , jalan saja, tidak pakai mobil atau sebagainya , yang pasti tetap berpartisipasi," pungkasnya.

Sementara itu, Hamid Effendi , salah satu anggota LSM di Nganjuk menyarankan pihak sekolah untuk tidak takut kepada LSM atau wartawan selama pihaknya melakukan hal yang benar sesuai peraturan yang ada.

"Kepala sekolah dan guru seharusnya ndak usah takut dengab LSM dan wartawan ketika dia benar dan
berjalan sesuai peraturan," ujarnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat , Jumat sore (4/8/2023).

(Red)