Nganjuk, AG Cyber TV – Dalam rangka upaya percepatan penurunan kasus stunting, Dinas BKKBN Kab. Nganjuk bersama BKKBN Prov. Jatim mengadakan kegiatan Audit Kasus Stunting 2023 di Pendopo KRT Soesroekusumo pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Kegiatan tersebut dilaksnakaan di Kab. Nganjuk atas dasar Perpres No. 72 th 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Peraturan BKKBN No.12 th 2021 tentang Perencanaan Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dengan harapan kasus stunting secara nasional mampu menurun hingga 14%.
Dalam kesempatan tersebut BKKBN Kab. Nganjuk turut mengundang beberapa narasumber dan tokoh penting yang difungsikan sebagai penjembatan kepada seluruh masyarakat diantaranya Dr. Yeni Kusumawati, Sp.A (dokter spesialis anak Kab. Nganjuk), Dr. Sonia Rahayu, Sp.OG (dokter pesialis obyek Kab. Nganjuk), Anik Sumiatum, A.Md, Gz (ahli gizi anak Kab. Nganjuk), Nuril Bariroh, M.Ph (psikolog anak Kab. Nganjuk) serta dihadiri pula oleh perwakilan Dinas BKKBN Prov. Jatim yakni Dr. Palupi Secokyorini, M.Kes
Nafhan Tohawi, SH, MH selaku Kadis BKKBN Kab. Nganjuk menyampaikan bahwasanya kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan pembahasan mengenai percepatan program penurunan stunting di wilayah Kab. Nganjuk dengan meningkatkan sinergitas bersama seluruh elemen baik pemerintahan maupun pihak swasta.
"Kegiatan audit dilaksanakan guna mengidentifikasi kasus stunting pada kelompok sasaran yang kurang mengetahui sebab dan resiko kerawanan stunting, memberikan rekomendasi penanganan kasus serta pembetulan tata laksana program penurunan stunting, dan menganalisis faktor resiko terjadinya stunting di wilayah Kab. Nganjuk. Dengan demikian seluruh elemen masyarakat yang hadir saat ini mampu bekerjasama dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting", ungkapnya.
Selain itu, Dr. Palupi Secokyorini, M.Kes dalam sambutanya turut menyampaikan bahwasanya terdapat beberapa target utama dalam penyuluhan stunting salah satunya adalah calon pasutri.
"Audit stunting dilakukan sebagai upaya untuk mencari penyebab maraknya kasus stunting sebagai upaya pencegahan agar kasus tersebut tidak berkelanjutan. Adapun BKKBN telah menyoroti terkait target utama yang perlu mendapatkan informasi penekanan stunting yakni bagi kalangan calon pasutri, ibu nifas, ibu hamil dan menyusui", jelasnya.
Terlebih lagi Dr. Drs. H Marhaen Djumadi selaku Bupati Nganjuk yang turut hadir membuka kegiatan tersebut menyampaikan agar seluruh aparat yang berperan mampu bersinergi secara maksimal serta mengoptimalkan program kerja yang sebelumnya telah dicanangkan dalam upaya penurunan stunting.
"Dengan dilaksanakannya audit guna percepatan penurunan stunting di wilayah Kab. Nganjuk agar seluruh aparat yang bertugas baik dari OPD, tenaga kesehatan ahli, serta pejabat pemerintahan masyarakat turut bersinergi untuk memberikan upaya yang terbaik sehingga mampu mencapai target yang diharapkan", paparnya
Kegiatan tersebut turut dihadiri pula oleh pejabat Pemkab Nganjuk yakni Yuni Marhaen (Ketua TP PKK Kab. Nganjuk), Drs. Nur Sholekan, M.Si (Sekda Kab. Nganjuk), dan Letkol. (Inf.) Tri Joko Purnomo, S.IP (Dandim 0810 Kab. Nganjuk).
Selanjutnya upaya sosialisasi yang nantinya dilakukan kepada target utama tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat atas dampak dan resiko stunting bagi anak sehingga para orangtua perlu untuk meningkatkan kesadaran atas kebutuhan anak. (BL)