NEWS & ENTERTAINMENT MEDIA

Contact online

Website AG CYBER TV tidak bisa di akses tanpa Javascript
Silahkan Aktifkan Javascript di browser Anda !!Subscribe Us


Semua karya otentik dari AG Cyber TV di proteksi ,
tidak diperbolehkan mengambil sebagian atau keseluruhan isi berita asli karya kami tanpa izin redaksi.

Sakral dan Khidmad , Suasana Penyucian Mori Warga SH Terate di Dusun Pengkol


Suasana usai penyucian Mori di balai desa Pengkol, Minggu (13/8/2023)



Nganjuk , AG CYBER TV - Warga Persaudaraan Setia Hati Terate di dusun Pengkol desa Ngrami, Sukomoro, Nganjuk tumpah ruah di balai desa pada tengah malam, (Minggu,13/8/2023).

Mereka menggelar prosesi "Cuci Mori" , sebuah tradisi yang rutin dilakukan di bulan Muharam atau Syura setiap tahunnya.

Mori adalah sebuah kain kafan putih sebagai penanda bahwa seseorang sah menjadi Warga Persaudaraan Setia Hati Terate setelah melalui proses pelatihan yang cukup berat.

Sementara itu perkembangan organisasi pencak silat di dusun Pengkol berkembang sangat pesat sejak didirikan pelatihannya pada tahun 1990 oleh Puji Santoso , salah satu pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate cabang Nganjuk pusat Madiun.

Ditemui usai prosesi pencucian mori, pria yang biasa di panggil Mas Puji tersebut berharap guyub rukun warga SH Terate di dusun Pengkol tetap terjaga sepanjang masa.

"Alhamdulillah Warga SH Terate di (dusun) Pengkol cukup guyub rukun saling asih asuh , saya berharap kondisi seperti ini akan bertahan sampai kapanpun," ucapnya.

Pantauan media ini dilokasi , prosesi pencucian mori tersebut berlangsung khidmad dan sakral , sebelum memulai pencucian digelar doa bersama dalam hening hanya diterangani cahaya lilin.

Ketua panitia prosesi , Damianto menerangkan sebelum acara digelar, terlebih dulu dilakukan khataman Qur'an dan tahlil serta nyekar ke makam saudara sesama warga SH Terate yang sudah meninggal.

"Sebelumnya khataman dan tahlil kemudian nyekar ke makam, kirim doa ke saudara kita yang sudah meninggal," ujarnya.

Seperti umumnya masyarakat Jawa di bulan Syura, prosesi-prosesi yang penuh kesakralan menjadi keharusan sebagai simbolik penyucian diri. (John)