 |
| Gambar Ilustrasi |
Nganjuk , ag cyber tv - Beberapa hari terakhir sempat ramai jadi perbincangan masyarakat terutama wali murid MTS Negeri 4 Nganjuk di kecamatan Baron tentang tata tertib pelarangan murid membawa HP di sekolah.
Kebijakan tersebut menimbulkan pro kontra pada wali murid setelah sejumlah siswa kedapatan membawa HP saat dirazia dan pihak sekolah menyita ponsel hingga saat pengambilan rapot , sesuai yang tertulis dalam buku tata-tertib siswa yang di tanda tangani wali murid.
Kepala MTSN 4 Nganjuk , menegaskan bahwa penahanan HP merupakan fungsi edukasi kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatannya lagi yang melanggar tatib sekolah.
"Penahanan HP tersebut merupakan fungsi edukasi kepada siswa agar tidak mengulangi perbuatan lagi yang melanggar tatib sekolah, dan buku tatib itu setiap siswa punya dan ditandatangani wali murid," tegasnya.
"Dan disitu tertulis juga sanksi-sanksi jika melanggar tata tertib sekolah," imbuhnya saat dihubungi Rabu siang (1/11/2023).
Disinggung mengenai sanksi semen sebagai penebus ponsel , Kepala Madarasah (Kamad) menerangkan itu bukan sanksi namun sumbangan pembangunan tempat ibadah.
"Soal semen itu bukan sanksi tapi sebagai fungsi pembangunan tempat ibadah bersifat sumbangan , bukan paksaan. Sehingga kedua-duanya memiliki fungsi edukasi dan religi. Bukan untuk kepentingan pribadi Guru atau personal," jelasnya.
Lantaran menimbulkan kegaduhan dan pro kontra , pihak sekolah mengembalikan semua ponsel siswa yang disita serta sejumlah semen yang diterima dari wali murid.
"Hari ini (Rabu,1/11) kita kembalikan semua (ponsel) dan semen ke orang tua siswa. Kami minta maaf jika hal ini menjadikan hal-hal yang kurang berkenan. akan kita kaji ulang kebijakan tersebut jika dirasa memberatkan," tutur Kepala Madarasah (Kamad).
"Kami juga selalu meminta support kepada semua pihak guna untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Mts N 4 Nganjuk ini dan juga mutu sumber daya manusia dari siswa siswi selaku anak didik kta semua," pengkasnya. (Red)
