Nganjuk - Memulai tahun ajaran baru, SMK Negeri 1 Nganjuk menyelenggarakan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan tema anti-perundungan (bullying). Kegiatan ini berlangsung di lapangan sekolah dan diikuti oleh seluruh siswa baru serta para guru , Senin (15/7/2024).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Suharjo, menjelaskan bahwa tujuan MPLS ini adalah untuk mendidik siswa menjadi lebih kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Tema anti-perundungan diangkat untuk mengedukasi siswa tentang bahaya dan dampak negatif dari perundungan.
"Tujuan dari kampanye anti-bullying ini adalah untuk menghindarkan siswa dari penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan yang dapat menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain," ujar Suharjo. Ia menambahkan bahwa perilaku perundungan dapat menjadi kebiasaan yang melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik.
Perundungan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk pelecehan verbal atau ancaman, kekerasan fisik, atau paksaan. Tindakan ini dapat berulang terhadap korban tertentu dan sering kali didasarkan pada ras, agama, gender, orientasi seksual, atau kemampuan.
Ada empat jenis perundungan yang diidentifikasi: emosional, fisik, dan verbal. Kebiasaan perundungan bisa berkembang di berbagai tempat di mana ada interaksi manusia, seperti di sekolah, tempat kerja, keluarga, atau lingkungan sosial.
Selain kegiatan kampanye anti-bullying, pihak sekolah juga membagikan 10 seragam kepada siswa yang membutuhkan sebagai bagian dari program Dinas Pendidikan Provinsi.
Tanda tangan komitmen anti-perundungan oleh seluruh siswa baru dan guru di lapangan sekolah menjadi puncak acara MPLS ini, menunjukkan komitmen kuat SMK Negeri 1 Nganjuk untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan positif bagi semua siswa. (ADV)