Nganjuk – Proyek pembangunan Jembatan Kecubung di Pace, Nganjuk, yang dimulai pada 24 Juni 2024 oleh CV. Veteran sebagai pemenang tender, telah menimbulkan keluhan dari warga sekitar. Pembangunan jembatan ini, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp 3.801.517.000, berdampak pada setidaknya empat rumah warga.
Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah polusi debu yang mengganggu aktivitas harian warga. Selain itu, para pemilik toko di sekitar proyek mengeluhkan penurunan omzet yang signifikan. Faisal, seorang pemilik toko, mengungkapkan bahwa pendapatannya yang biasanya mencapai sekitar Rp 3.000.000 per hari, kini hanya berkisar Rp 200.000 akibat berkurangnya jumlah pelanggan.
Anggota Komisi III DPRD, Aria Tri Putra Tya, ST, yang melakukan inspeksi mendadak di lokasi proyek, menyatakan keprihatinannya atas keluhan warga. "Saya sangat prihatin mendengar keluhan dari keempat warga ini," ujarnya singkat.
Selain itu, Hamid Effendi dari LSM LKHP turut hadir untuk mengawal dan mengawasi perkembangan dampak dari proyek tersebut. Hingga kini, pembicaraan mengenai kompensasi bagi warga terdampak masih berlangsung. (Red)