Nganjuk - Proyek pembangunan drainase di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menyebabkan gangguan serius pada pasokan air bersih. Hal ini terjadi setelah alat berat yang digunakan dalam proyek tersebut secara tidak sengaja merusak saluran air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), pada Selasa siang (3/9/2024).
Gangguan ini memicu keluhan dari warga setempat yang terdampak. Salah seorang warga, Amin, mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. "Sangat mengganggu aktivitas, sudah terlanjur merendam baju, tapi gak bisa cuci. Mau wudhu harus keluar cari yang ada sumur bornya, mau buang air juga harus keluar rumah," keluhnya.
Amin menambahkan bahwa meskipun sudah melaporkan masalah ini ke PDAM, ia hanya diminta untuk menunggu tanpa ada kejelasan kapan masalah ini akan diselesaikan.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan kekesalannya ketika memeriksa lokasi kejadian. "Saya cek lokasi, malah pasang material gorong-gorongnya, bukan benahi saluran yang bocor," ujarnya.
Saat dihubungi, pihak pelaksana proyek dari CV Arto Moro mengaku telah melaporkan kerusakan ini ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta PDAM, mengingat kedua instansi tersebut yang memiliki kewenangan untuk menangani masalah tersebut. "Kalau benahi sendiri takut salah," kata perwakilan CV Arto Moro melalui pesan WhatsApp.
Proyek pembangunan drainase ini diketahui merupakan proyek dari Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk dengan anggaran sebesar Rp 269.373.000, yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, ketika dikonfirmasi, pihak Dinas PUPR menyatakan bahwa tanggung jawab untuk memperbaiki saluran air yang rusak berada pada PDAM, bukan pada pihaknya.
Warga berharap masalah ini dapat segera diatasi agar pasokan air kembali normal dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu lebih lama lagi. (Red)