Nganjuk, – Polres Nganjuk menggelar inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wage, Kota Nganjuk, guna memastikan kualitas dan ketepatan takaran minyak goreng bersubsidi merek Minyakita. Sidak yang berlangsung pada Selasa pagi ini dipimpin oleh Kanit Pidsus Satreskrim Polres Nganjuk, Iptu David Eko Prasetyo, S.H., bersama Kasihumas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, serta jajaran kepolisian lainnya. (12/3/2025)
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan bahwa minyak goreng Minyakita dalam kemasan botol memiliki takaran yang tidak sesuai standar. Setelah dilakukan pengukuran ulang, setiap botol berisi setengah kilogram minyak goreng mengalami kekurangan sekitar 20 mililiter dari yang seharusnya.
Kasihumas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari potensi kerugian akibat ketidaksesuaian takaran. "Minyakita adalah produk pemerintah yang dijual dengan harga terjangkau untuk masyarakat. Oleh karena itu, kami memastikan bahwa produk ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tidak merugikan pembeli," jelasnya.
Salah satu pedagang di Pasar Wage, Wawan, mengaku tidak mengetahui adanya ketidaksesuaian takaran pada minyak yang dijualnya. Ia menyatakan bahwa dirinya hanya menerima barang dari distributor tanpa melakukan pengukuran ulang. "Saya cuma menjual minyak dalam kemasan botol seperti yang saya terima. Saya tidak pernah mengecek lagi isinya," ujar Wawan.
Menariknya, dari hasil pemeriksaan, hanya Minyakita dalam kemasan botol yang mengalami kekurangan takaran. Sementara itu, minyak goreng dalam kemasan plastik masih memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Sebagai langkah pencegahan, Polres Nganjuk akan terus melakukan sidak serupa di pasar-pasar lainnya untuk memastikan konsumen mendapatkan produk yang sesuai standar. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait akan dilakukan guna menindaklanjuti temuan ini dan memastikan minyak goreng bersubsidi tetap terjaga kualitasnya.
