Nganjuk – Kondisi jalan utama di Desa Blitaran, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, kian mengenaskan. Lubang menganga di mana-mana, membahayakan pengendara dan memperlambat aktivitas ekonomi warga. Namun, meski sudah lama rusak, pemerintah daerah seolah tutup mata.
Jalan yang seharusnya menjadi akses vital bagi warga justru berubah menjadi "jebakan maut". Saat hujan turun, genangan air menyamarkan lubang-lubang dalam, membuat pengendara sering terperosok. Sudah ada kejadian jatuh dari sepeda motor, tetapi belum ada tindakan dari pemerintah.
Pemerintah Cuma Janji, Realisasi Nol Besar!
Kepala Desa Blitaran, Sutiyo, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berulang kali mengajukan perbaikan jalan kepada pemerintah daerah. Namun hasilnya? Hanya janji manis tanpa bukti nyata.
"Kami sudah sering meminta perbaikan. Tapi sampai sekarang, tidak ada realisasi! Setiap kali ditanya, jawabannya selalu ‘akan diproses’. Warga sudah capek dengan janji kosong!" ujar Sutiyo dengan nada geram.
Sementara itu, warga setempat, Narji, menegaskan bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan.
"Kalau dibiarkan, pasti akan ada korban lagi. Jangan tunggu ada nyawa melayang baru sibuk perbaiki!" tegasnya.
Selain keselamatan, perekonomian warga juga terhambat. Para petani kesulitan mengangkut hasil panen karena kendaraan sulit melintas.
Libur Lebaran Makin Dekat, Warga Minta Perbaikan Darurat
Warga berharap sebelum libur lebaran tiba, ada tindakan konkret dari pemerintah. Jika tidak bisa membangun total, setidaknya lakukan penambalan lubang besar agar jalan lebih aman dilalui.
"Jangan tunggu kecelakaan besar baru bertindak. Kami cuma ingin jalan yang layak, bukan kubangan penuh lubang!" ujar Minto, warga setempat.
Apakah pemerintah akan segera bertindak? Atau warga Blitaran harus terus bertaruh nyawa di jalan rusak ini? Yang jelas, kesabaran mereka hampir habis! (*)